Indonesia adalah negara kedua yang memproduksi Sienta setelah Jepang. Toyota Sienta telah dipasarkan di jepang sejak tahun 2003. April 2016 lalu Sienta pun resmi diperkenalkan di Indonesia.
Sienta Indonesia makin spesial karena mobil ini diproduksi di pabrik dalam negeri. Sienta Indonesia pun memiliki perbedaan dengan yang ada di Jepang, beberapa perbedaan ini disesuaikan dengan kondisi cuaca dan karakter jalanan lokal.
“Kami datang dari Jepang untuk menjajal jalanan di Indonesia, melakukan pengetesan, bagaimana kondisi dan karakternya, serta berdiskusi dengan banyak masyarakat Indonesia, demi menemukan setelan pas untuk Sienta. Ini tentu diharapkan agar produk ini bisa memiliki performa terbaik,” ujar Hiroki Sunouchi, Project Manager of Sienta, Toyota Compact Company, Toyota Motor Corporation, Kamis (21/7/2016).
Sunouchi juga menambahkan bahwa varian transmisi otomatis Continuously Variable Transmission (CVT) 7-percepatan dan manual 6-percepatan adalah hal pertama yang dihadirkan pada Sienta ini. Di Jepang Sienta hanya bertransmisi matik.
“Kami melihat tren di Indonesia, di mana masih cukup banyak yang suka dengan transmisi manual. Selain itu posisi tuas transmisi (matik dan manual) tidak sama dengan di Jepang yang ada di dasbor, tetapi di antara bangku penumpang dan pengemudi. Posisi ini sangat familiar di Indonesia, jadi kami letakan di situ,” ujar Sunouchi.
Kedua, lanjut Sunouchi, Sienta di Indonesia dilengkapi dengan rear blower, di mana ini sama sekali tidak didapati pada model yang ada di Jepang. “Kelengkapan seperti ini sangat umum di Indonesia, jadi kami akhirnya juga hadirkan,” tutur Sunouchi.
Sunouchi juga menjelaskan tentang ground clearance Sienta Indonesia yang lebih tinggi. Ground clearance yang lebih tinggi ini karena jalanan di Indonesia yang beragam, mulai dari jalan beraspal rata, bebatuan maupun medan jalan lainnya.
“Jalanan di Jepang dan Indonesia sangat berbeda. Jadi itu mengapa kami membuat jarak tubuh Sienta dengan jalanan, lebih tinggi,” ucap Sunouchi.